Pada
sebuah April
Pertemuan
muncul diantara wajah asing
Keraguan
mengendap diantara jiwa riang
Lamat
– lamat tumbuh senyum
Jiwa-
jiwa mekar yang menguncup rindu
Dan
muncullah Akrab pada satu atap yang muram kala itu
Segalanya
seperti keluarga yang terpisah satu rentetan hidup
Dilahirkan,
lalu bertemu di Bantaeng ;
Serumpun manusia yang berlabelkan ‘mahasiswa’
Yang
kesemuanya mulai menenun lembar kenangan.
Lalu,
Datanglah
Mei seperti sepoi angin yang tak terasa
Menghampiri
setiap wajah – wajah
Membawa
pesan perpisahan ;
Sebuah
akhir katanya, tentu saja akan datang
Dia
sesuatu yang niscaya
Dan
aku percaya saja
Dengan
sebalut senyum yang sedikit hambar
Hampa
meliput setiap tawa
Bingar
pada malam itu seperti ingin menutup jerit siapa saja
Kesedihan
pun disulap menjadi kepingan dalam satu symbol teriakan
Ekspresi
– ekspresi yang palsu dalam kata dan laku
Dan
kita pulang dengan nestapa yang carut marut.
[Bissappu, 2013]
No Response to "AKHIR"
Posting Komentar