Rabu, 02 Januari 2013

New YearJ ;

0

Bebunyian terompet dan kembang api merebak dimana- dmana, pergantian tahun disambut dengan bingar yang meluap – luap. Jajaran jalan penuh warna dan kerlip lampu – lampu yang menggores tanda ; Pesta. Seseorang aku tanya, sedang merayakan apa Bung? “Tahun baru”, katanya. Dan selebihnya, tak ada, mungkin juga hampa. 

Sempat lagi aku melirik, dijalan-jalan kota dan perkampungan, perempuan dan laki-laki, asyik berdandan rapi. melap sepeda motor, bersiap melangkah pergi. Music dan makanan, serta gelak tawa sana sini. “Malam ini malam meriah Bung, kalau kamu tak mencicipinya, hanya penyesalan yang tertinggal”.

Tak paham juga aku, mereka sedang merayakan apa. New Yearj? Aku tak punya jelas diantara bilik suara-suara yang menggaung serak. Sejarah kelam 2012 atau mimpi hampa absurd 2013? Kedua-duanya tak punya makna. Adalah aneh merayakan kekelaman dan kelabu hidup yang lalu, kecuali mereka yang ingin menguburnya dengan ekstasi sesaat, seperti pesta atau bercinta dimalam gelap, setelahnya hampa. Ataukah memang absurditas itu mesti disambut dengan bebunyian dan percik kembang api? Di dalamnya kita dapati mimpi yang mungkin paling nyata.

Sunyi apa yang mengincar dan mengendap pada sela – sela rerumputan, aku tak tahu. Aku pulang saja, meninggalkan bingar yang menenggelamkan bathinku. Tak ada jelas yang aku pungut dari beberapa rentetan peristiwa sedetik lalu.
Ahh…
Aku memilih menjauh. Mencari sepi yang paling sunyi. diantara rak-rak buku yang berdebu, di kamarku yang pengap dan gelap, disudut-sudut tempat tidur berdebu, memeluk lutut dan merunduk diam.

Aku ini sunyi, aku ini diam, dan juga mungkin kelam yang benci akan silau.

Malam ini, engkau mesti menguras habis suara dan cintamu, jangan kamu simpan, karena malam ini adalah terakhir dipenghujung tahun yang menyimpan semburat luka yang menganga. Dan segalanya pecah saja pada deru ribuan letupan.

Tahun baru, identik dengan pesta, seperti sekarang. Segala adalah seperti harapan yang menyimpan kebaruan, serupa hidup kembali. Tapi mungkin tidak bagiku. Jiwaku masih yang lama, masih yang penuh dengan lebam hitam ; luka. Maka, apa yang mesti aku rayakan?
Pada  detik pergantian tahun ini, aku bergumul dengan ambiguitas diri yang meradang…


[ Rumah Asal, 31 Desember 2012 ]

No Response to "New YearJ ;"

Posting Komentar