Jumat, 16 November 2012

mentari malam

oleh Syahrul Ibn Arabi
Tak ada kata yang keluar tanpa sepotong rindu yang menengarainya
seperti malam ini, rindu datang, lalu kata menyeruak
sebaris lirikku sayup - sayup kuresapi dari bilik kamar sebelah
sesaat itu pula aku teringat lipat wajahmu
imaji kemudian tumpah, pada tetua langit dia kemudian meminta
agar diberi sejumput kata yang membawa buhul - buhul rasa yang sedikit indah
malam yang jumawa telah membawanya meninggi hingga ke puncak Himalaya
maka tak aka nada yang tersisa,
wajah itu,
hilang…

sudikah kiranya Batara berbelas kasih, mengirim gundik – gundiknya
atau mungkin sebaris wahyu yang sakti mandraguna
agar ku tak mati layu dan mongering diantara pilin waktu yang berdetak
sesajen akan kugelar, agar harapku sesegera kau dekap
tak ku hirau jika malam mengutukku menjadi biji – biji pualam merah
atau bunga bangkai lapuk
demi wajahnya, aku rela

Asap – asap pembakaran ini, biarkan saja merekah
Dalam kisaran jarak terdekat, akan menjadi tanda bahwa aku ada

Kamu mungkin saja tahu, bahwa rindu tak akan berhenti berhela
Meminggit ketersingkapan wujud yang menjadi perisai kabut
Disamping tanah yang lain, ada raksa yang membatin memilin sajak
Itu bukanlah petuah yang suram, tapi jejak perhentian yang dinanti
Seperti malam kemarin
Kamu tetap akan menjadi titik henti hingga malam usai,
dan kata pun habis.

Malam masih tak beranjak, kamu masih tak sadar akan hadirku dikala senja tadi
Hingga saat – saat terbaikku pun kamu jengah
Tak bergidik, apalagi bersua menyapa
Yang ada hanya tirus  pada tiang – tiang dingin yang sumir
Kita lapuk di bawah sudut kakinya.

Tangan tuhan sudah tak nampak, dia mungkin sedang lelap
Hanya kaki – kakinya yang mungil menjuntai lepas.
Kita mungkin  mesri selalu siap akan hal-hal yang tak sampai
Agar ketika kita jatuh, maka masih tersisa kaki tuhan untuk kita rengkuh…

Ohh..kamu laki-laki yang muncul diantara kabut
kamu mulai menggumang lagi
meracau akan hal yang tak pasti
untuk malam yang akan segera pergi

baiknya, kamu tidur saja diantara rak - rak buku
yang berseloroh dihadapmu...

[ Mangasa, 02 November 2012 ]

No Response to " "

Posting Komentar